Karena kelangkaan kayu jati tua, pengrajin terpaksa untuk menggunakan kayu jati unggul, yaitu kayu jati cepat tumbuh yang banyak ditanam oleh masyarakat, dan berasal dari pohon muda (dibawah 10 tahun). Akibat umur kurang cukup ini kayu jati rentan serangan serangga perusak, maka butuh treatment pengawet kayu jati yang berkualitas.
Hampir 100% industri mebel dan furnitur kayu jati di Pulau Jawa memanfaatkan kayu jati unggul yang ketersediaannya memang cukup berlimpah. Namun sayang, mutu produk mebel dan furnitur kayu jati yang dihasilkan jauh lebih rendah dibandingkan mutu produk sejenis yang terbuat dari kayu jati tua (jati konvensional). Mebel dan furnitur jati unggul cenderung mudah diserang rayap dan bubuk kayu kering serta kurang stabil.